oleh: Antara
BANDARLAMPUNG: Klaim pembayaran Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesmasda) kepada masyarakat miskin di Kota Bandarlampung tahun 2008 telah mencapai Rp625 juta.
’’Sebanyak 113 jiwa, telah mendapatkan tindakan perawatan melalui Jamkesmasda di sejumlah rumah sakit di Bandarlampung,’’ kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Reihana, di Bandarlampung, hari ini.
Ia menyebutkan, peserta Jamkesmasda itu menjalani perawatan di tiga rumah sakit yakni Rumah Sakit Umum Abdul Moloek (RSUAM), dan RS Bintang Husada.
Menurutnya, klaim peserta Jamkesmasda itu mencapai sekitar 96 persen dari anggaran yang disalurkan sekitar Rp650 juta lebih.
Sementara, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandarlampung juga menganggarkan dana sebesar Rp2 miliar untuk peserta jaminan kesehatan daerah (Jamkesmasda) pada 2009.
’’Dana untuk Jamkesmasda itu diakomodir dalam rencana kerja anggaran (RKA) Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung tahun 2009,’’ kata Walikota Bandarlampung, Eddy Sutrisno.
Sabtu, 24 Januari 2009
Klaim Jamkesmasda BandarLampung Rp625 juta
Jelang Imlek, Penumpang KA di Palembang padat
oleh: Antara
PALEMBANG: Libur akhir pekan dan libur Imlek menimbulkan kepadatan penumpang kereta api (KA) di Stasiun Kertapati Palembang tujuan Stasiun Tanjungkarang, Bandarlampung (Lampung), sehingga banyak penumpang tidak kebagian tempat duduk.
Suasana di Stasiun Kertapati, Palembang, Jumat menjelang malam, tampak sudah dipadati calon penumpang dan keluarga yang mengantar, menjelang keberangkatan KA Limex ke Bandarlampung sekitar pukul 21.00 WIB.
Sejumlah calon penumpang yang mengaku sudah antre di loket sejak sekitar pukul 17.00 WIB, tidak mendapatkan tiket yang diinginkan sehingga mereka berusaha tetap bisa naik, walaupun dengan tiket tanpa tempat duduk.
Beberapa penumpang malah nekat naik ke kereta tanpa membeli karcis, dengan harapan langsung membayar di atas kereta saat petugas memeriksa karcis penumpang.
’’Bagaimana lagi, saya mau ke Jakarta, tapi tidak dapat tiket walaupun sudah antre di loket sejak sore,’’ kata Arif.
Seorang penumpang lain, ibu rumah tangga bersama anaknya yang masih kecil mengaku pula harus mencari tiket tambahan di luar loket melalui jasa calo.
‘’Manfaat Otonomi daerah belum dirasakan masyarakat’’
oleh: Antara
BENGKULU: Walikota Bengkulu Ahmad Kanedy mengatakan, pemberlakuan Otonomi Daerah (Otda) dalam Undang-Undang (UU), hingga kini belum dapat dinikmati oleh masyarakat.
‘’Sejak Otda ditetapkan dalam UU hingga saat ini belum ada pertemuan antar pemerintah daerah se-Indonesia untuk membahas dan mewujudkan Otda tersebut sehingga dapat dirasakanan dan dimanfaatkan masyarakat umum,’’ katanya dalam acara pembukaan Lokakarya Pertemuan Nasional (LPN) Walikota dan DPRD Kota se-Indonesia di Bengkulu, tadi malam.
Ia mengakui, era Otda sudah lama diterapkan ditengah masyarakat namun masyarakat sendiri tidak mengerti dan belum bisa menikmati apa itu Otda.
Oleh karena itu Kota Bengkulu yang merupakan kota penuh sipirit dan syarat nuansa perjuangan dalam membela tanah air ini dalam rangka menjunjung sportifitas Otda maka mengajak seluruh kepala daerah untuk duduk bersama membahas apa itu Otda dan bagaimana penerapannya ketengah masyarakat kecil.
Kanedy mengakui memang sudah ada beberapa daerah yang masyarakatnya sudah bisa merasakan Otda tapi bagi daerah lain belum tentu bisa dinikmati.